Minggu, 07 Februari 2010

Pengembalian Kalpataru, Tamparan bagi Gubernur Riau

Datuk Laman, Kepala Suku Talang Mamak , Riau, bertekad mengembalikan Kalpataru ke PresidenSBY. Dikembalikannya pengharaan tertinggi bagi lingkungan hidup yang diperoleh Kepala Suku Asli sejak 2003 Riau, adalah sebuah tamparan keras bagi Gubernur Riau Rusli Zainal yang dianggap mengabaikan keadaan lingkungan.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Hariansyah Usman yang memberi apresiasi atas sikap Patih Laman yang sedih dengan hancurnya hutan. Sebab, penghargaan Kalpataru seharusnya menjadi kebanggan Prpinsi Riau, jika dikembalikan berarti pemerintah memang gagal mengelola hutan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.

"Pengembalian Kalpataru adalah pukulan bagi Propinsi Riau terutama gubernur yang menjadi kepala daerah. Inilah fakta, bahwa hutan di Riau memang telah habis, bahkan sampai hutan adat tak luput dari penjarahan," kata Hariansyah dalam perbincangan dengan okezone, (Sabtu,6/2/2010).

Menurutnya, pengembalian Kalpataru memang sudah selayaknya dilakukan, agar pemerintah khususnya Deperteman Kehutanan mengerti bahwa hutan yang tersisa di Riau benar-benar kritis dan ini adalah sebuah kegagalan pengelolaan hutan.
Penerbitan sejumlah izin jutaan hektare klahan yang banyak dikonversi menjadi HTI, HGU untuk perusahaan adalah fackor yang paling menghancurkan hutan alam.
Hariansyah menyarankan, sebaiknya Datuk Laman tidak usah repot mengebalikan Kalpataru langsung ke SBY, melainkan diserahkan saja ke Gubernur Rusli Zainal selaku penanggung jawab daerah Riau.

"Lebih bagus lagi di serahkan ke Rusli Zainal, apalagi Patih Laman sekarang kondisi sudah sakit-sakitan dan dan usianya juga sudah tua, jadi kasihan Beliau," usulnya.


Sumber :
Banda Haruddin Tanjung
http://news.okezone.com/read/2010/02/06/340/301064/pengembalian-kalpataru-tamparan-bagi-gubernur-riau
6 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar